Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk memilih. Termasuk memilih mana yg lebih dulu akan dilakukan dan mana yang akan ditunda. Kita tidak pernah tahu pasti apa yang akan terjadi tetapi yang kita tahu pasti terjadi adalah datangnya kepastian bagi setiap orang di bumi ini yaitu suatu saat pasti akan dipanggil oleh Tuhan.
Saya ingin membagikan pengalaman yang saya alami sendiri dalam mengadakan pendekatan asuransi terhadap Bapak A. Bapak A adalah seorang ayah muda yang energik dan sudah berkeluarga serta memiliki satu orang anak berusia 9 tahun. Keluarga yang harmonis dan sangat mampu secara ekonomi.
Dalam beberapa kali pertemuan, sang Bapak masih ragu-ragu untuk memiliki sebuah proteksi karena merasa diri sehat dan semua akan berjalan baik. Sang Bapak memiliki bisnis yang sedang berkembang dengan baik dan merasa diri sangat sehat serta sangat mampu untuk bekerja dan menghasilkan income di masa depan melalui bisnisnya. Hal ini membuatnya menjadi sangat percaya diri dan menolak untuk memiliki suatu proteksi bagi dirinya.
Akhirnya dengan beberapa kali pendekatan, terciptalah suatu rencana janji temu untuk membahas lebih lanjut tentang proteksi yang diperlukan sang Bapak tersebut. Tapi malang tak bisa dihindari, untung tidak dapat diraih. Di hari yang telah dijanjikan itu , saya datang menepati janji tapi sungguh seperti disambar petir karena Bapak A sudah berada di dalam peti jenazah. Ya Tuhanku, ternyata di malam kami membuat janji temu , malam itu juga ia terkena serangan jantung mendadak.
Ya Tuhanku , saya tidak kuasa menahan tangis karena saya merasa kalah berpacu dengan waktu. Ada rasa marah dengan diri sendiri mengapa saya kurang gigih dalam membuka pandangannya tentang pentingnya proteksi. Saya memeluk istrinya dan ia berlirih dalam tangisnya bertanya apakah suaminya sempat membuka asuransi. Saya hening dan terdiam. Istrinya dengan sangat sedih mengatakan bahwa ia tidak tahu lagi darimana harus memulai hidup karena perusahaan almarhum suaminya hidup dari hutang dan masih banyak proyek yang belum terselesaikan. Bagaimana harus membayar tagihan supplier dan membayar hutang bank karena proyek belum selesai semua?
Semua sudah terjadi. Waktu tidak dapat diulang. Tidak mungkin pula menggapai apa yang sudah berlalu. Penyesalan selalu datang terlambat. Nilai suatu penundaan sungguh sangat besar yang harus ditanggung oleh keluarga yang ditinggalkan.
Kita kadangkala terlalu sibuk sehingga tidak memikirkan tentang sesuatu yang tidak kelihatan di depan mata. Padahal dalam berasuransi, ada suatu Magic of Insurance yakni pada saat nasabah diterima oleh asuransi dan membayar setoran premi pertamanya maka di saat itulah semua manfaat yg tertera di polis sudah siap untuk dibayarkan.
Marilah kita memerika kembali apakah sudah memiliki pertanggungan yang cukup untuk melindungi keluarga dari segala hal yg mungkin terjadi. Jika kita menunda atau ternyata memiliki yang tidak sesuai jumlah yang seharusnya, pada saat resiko kehidupan terjadi, keluarga yang akan ditinggalkan akan mengalami masalah keuangan atau bahkan bisa sampai kehilangan asset rumah tinggal. Luangkan waktu anda untuk menghitung jumlah proteksi yang diperluka dan jangan biarkan diri anda kalah oleh waktu.
Ditulis oleh:
Lanovia Rianty RFP ,QWP. 2-year MDRT Member
Comments