Orang-orang banyak yang mengatakan bahwa saat ini adalah eranya gen Y. Hal ini nampaknya bukan isapan jempol belaka karena diprediksi sebentar lagi generasi inilah yang mempunyai pengaruh besar di dunia dan memiliki daya beli yang besar. Siapa itu gen Y? Gen Y adalah anak-anak yang lahir pada rentang tahun pertengahan 1980an sampai pertengahan 1990an. Melihat dari rentang waktu kelahiran, wajar jika gen Y akan berpengaruh besar pada dunia karena saat ini usia gen Y sedang memasuki masa produktif. Gen Y dikenal dengan ide-ide yang kreatif, tidak menyukai aturan, selalu online dan memilih untuk menikmati hidup sejak dini sambil memimpikan memiliki pekerjaan yang bisa mensupport gaya hidupnya.
“Work life balance” adalah quotes yang sangat penting untuk gen Y. Namun, sangat disayangkan banyak gen Y yang tidak mendapatkan kesempatan itu. Tanpa dipungkiri, pekerjaan sebagai agen asuransi menjadi salah satu pilihan yang sangat menjanjikan. Namun sayangnya, banyak beredar “gossip” yang menjatuhkan pekerjaan sebagai agen asuransi sehingga banyak anak muda yang gengsi dengan pekerjaan ini. Padahal, jika ditelusuri lebih jauh, pekerjaan sebagai agen asuransi sangat sesuai dengan keinginan gen Y karena sangat menawarkan “Work life balance”. Apalagi jika agen tersebut bisa memperoleh kualifikasi sebagai MDRT. MDRT (Million Dollar Round Table) merupakan asosiasi yang berpusatkan di USA memiliki lebih dari 62.000 member dari seluruh dunia meliputi 69 negara dan lebih dari 500 perusahaan asuransi di dunia MDRT merupakan pencapaian tertinggi bagi para agen asuransi karena hanya ada 2% agen asuransi di seluruh dunia yang berhasil mencapai kualifikasi MDRT (premium collected Rp. 542.572.600).
Lalu apakah bisa agen asuransi gen Y menjadi MDRT? Jawabannya sangat mungkin. Bahkan, kepemimpinan tertinggi di MDRT Indonesia yang disebut dengan Country Chair of MDRT Indonesia saat ini dipimpin oleh seorang gen Y yaitu Glen Alexander Winata (27 tahun). Dari Gen Y Talk Show dalam acara MDRT Day Indonesia 2017 dimana Glen A Winata berkesempatan untuk menjadi moderator dan menghadirkan 3 sosok gen Y, banyak hal menarik yang bisa kita pelajari. Pertanyaan pertama yang harus dijawab oleh gen Y ketika ingin mencapai kualifikasi ini adalah “Untuk apa saya sukses dan menjadi MDRT?” Ada beberapa jawaban dari gen Y MDRT yang cukup menyentuh. Christopher Rodjito (30 tahun, 1x MDRT) mengatakan bahwa dirinya sangat ingin menjadi pebisnis. Selepas kuliah beliau bekerja sebagai programmer dan akhirnya memutuskan untuk resign. Ia membuka jasa programming, merakit komputer, menjual martabak, sembari merangkap sebagai agen asuransi. Christopher memutuskan untuk menikah dan istrinya pun hamil. Ketika istrinya mengandung, Christopher menjadi bingung karena ia akan segera menjadi seorang ayah namun ia tidak mempunyai uang. Ia sadar bahwa jika ingin menjadi sukses, ia harus mencari pekerjaan apa yang paling menjanjikan. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi agen asuransi secara full time. Hasilnya pun luar biasa, Ia berhasil mencapai MDRT dan menghidupi keluarga dengan kehidupan yang sangat nyaman bahkan berlebih.
MDRT member gen Y lainnya, Tony Zhou (26 tahun, 1x MDRT) memiliki “Why” yang berbeda. Tony adalah seorang anak pintar yang selalu berprestasi dan kuliah di bidang IT. Ketika kuliah, ia menjadi asisten dosen dan sering menerima project-project IT dikerjakan bersama teman2 satu tim nya. Tony juga seorang guru private bahasa Mandarin. Dia tinggal di rumah susun dengan orangtua dan keluarganya. Karena kesibukannya, Tony sering pulang tengah malam dan kondisi di rumah susun sangat sempit sehingga ketika ia pulang, pasti orangtuanya terbangun. Setiap kali Tony pulang ia merasa bahwa ia sangat mengganggu jam istirahat orangtuanya sehingga impiannya sangat jelas yaitu memiliki rumah yang lebih besar untuk orangtuanya. Di samping itu, Tony juga ingin memiliki mobil karena ia dan keluarganya selalu kesulitan jika ingin berpergian bersama, apalagi ketika menghadiri undangan dan turun hujan. Karena keinginan yang sangat kuat, Tony berhasil mencapai MDRT. Ia berhasil mencapai dreamnya yaitu membeli rumah untuk orangtua, membawa orangtuanya jalan-jalan keluar negeri dan membeli mobil untuk keperluan sehari-hari dalam waktu yang relatif singkat.
Cerita yang menarik juga datang dari Mario Ariwijaya (25 tahun, 3x MDRT). Dulu ketika kuliah, ia pergi ke rumah pacar dengan menggunakan motor, ia kadang disindir oleh calon mertuanya karena sehari-hari hanya menggunakan motor dan tidak memiliki mobil. Dari situ timbul keinginan untuk meraih kesuksesan. Di sisi lain, ayah Mario tiba-tiba terkena serangan jantung dan mengharuskan untuk segera dioperasi. Dalam keadaan panik, Mario dan keluarga harus menggunakan kartu kredit yang biayanya membengkak mencapai Rp. 300.000.000. Mario pun harus mencicil tagihan kartu kredit itu selama 2 tahun untuk melunasi biaya operasi Ayahnya. Dengan background cerita hidup yang sangat kuat, Mario melihat bahwa dirinya harus mencapai kesuksesan dengan mencapai MDRT.
Dari cerita diatas, dapat disimpulkan bahwa ketika kita memiliki keinginan dan alasan yang kuat untuk meraih MDRT, rintangan apapun pasti bisa dihadapi. Para gen Y ini sepakat bahwa di semua bisnis pasti ada tantangannya, namun di bisnis asuransi, tantangan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan hasil yang akan dicapai. Sedikit tips, ketika sedang “galau” karena ditolak nasabah, ingatlah akan “Why” kita. Ditambah lagi, ketika sedang “galau”, perbanyaklah bertemu dengan orang positif baik di kantor maupun dengan komunitas positif lainnya yang mensupport kita.
Dengan kolaborasi antara gen Y yang minim pengalaman namun memiliki segudang ide dengan gen X atau baby boomers yang memiliki banyak pengalaman dan kesuksesan, diyakini dan telah dibuktikan gen Y akan memperoleh sukses dengan cepat dan memiliki etika bisnis yang baik. Untuk itu, gen Y harus berkolaborasi dengan generasi lainnya dan mau diberikan saran. Gen Y yang berhasil rata-rata memiliki lingkungan yang baik dimana generasi-generasi yang lebih senior membantu dan memberikan saran supaya gen y bisa mencapai sukses.
Jadi, apakah anda MDRT selanjutnya?
Ditulis oleh: Glen Alexander Winata 4-year MDRT Member Country Chair of MDRT Indonesia
Comments