Apa yang anda pikirkan tentang hidup yang berdampak? Dalam dunia ini ada dua macam tipe orang. Tipe pertama adalah orang yang hanya mengumpulkan semua kekayaan hanya untuk dirinya sendiri. Tipe kedua adalah orang yang memiliki kebesaran hati untuk menggunakan apa yang dimilikinya untuk berdampak kepada sesamanya. Herannya orang yang berbagi ini tidak pernah merasa kekurangan, dan malahan lebih bahagia di dalam hidupnya. Ternyata di dalam memberi, orang tersebut bisa bahagia karena dia bisa melihat hidupnya bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Suatu peribahasa berbunyi “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama”. Kita mengenang orang-orang yang berjasa dalam penemuan-penemuan yang mempermudah kehidupan orang. Misalnya penemu listrik, penemu mobil, penemu obat-obatan serta penemu teknologi-teknologi terbaru. Dalam masa pandemi ini, penemu vaksin dianggap berjasa karena menolong nyawa puluhan juta, bahkan ratusan juta orang. Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan oleh berita Sarah Gilbert, ilmuwan vaksin Covid 19 Astra Zeneca yang rela melepas hak paten. Padahal dia bisa menjadi kaya raya bila mematenkan penemuan vaksinnya. Dia rela melakukan itu karena dia ingin agar vaksin penemuannya bisa terjangkau harganya dan bisa menyelamatkan banyak orang.
Kita mungkin bukan seorang Sarah Gilbert yang menemukan vaksin ataupun penemu-penemu lainnya. Akan tetapi kita bisa berbagi dengan cara berdonasi dengan uang yang kita miliki dan menjadikan hidup kita bermanfaat dan berdampak bagi orang lain. Cobalah membuka mata dan telinga kita apakah ada yayasan yang membutuhkan dana misalnya yayasan yang bergerak di pendidikan, kesehatan, panti asuhan, panti jompo dsb. Donasi yang umum biasanya berbentuk uang atau barang / harta benda. Namun ada juga jenis donasi yang lain yaitu polis donasi.
Polis donasi (Charitable Plan Giving Program) merupakan polis yang dibuat dengan tujuan untuk berdonasi di mana nama ahli waris yang tercantum di polis tersebut adalah nama yayasan sosial/keagamaan yang ditunjuk. Apakah Anda ingin agar tetap bisa memberikan dampak kepada banyak orang bahkan setelah Anda tidak ada lagi di dunia ini? Polis donasi membantu Anda untuk melipatgandakan donasi Anda kepada yayasan yang Anda cintai.
Bagaimana cara kerjanya?
Pada polis donasi, seseorang berdonasi dengan cara membayar premi secara rutin kepada perusahaan asuransi misalnya Rp 20.000,000 per tahun selama 5 tahun atau 10 tahun. Kemudian pada saat pendonasi meninggal dunia, yayasan sosial/keagamaan yang ditunjuk dan tertera di polis tersebut akan menerima santunan meninggal. Misalnya sebesar Rp 1.000,000.000.
Beberapa keuntungan untuk Anda sebagai donatur dengan memiliki polis donasi adalah sebagai berikut:
1. Polis donasi adalah cara untuk memaksimalkan donasi. Pada dasarnya Anda tidak pernah mengeluarkan uang sebesar Rp 1.000.000.000, Anda cukup membayar preminya saja yang jumlahnya sangat terjangkau yakni Rp 20.000.000 per tahun kepada perusahaan asuransi.
2. Polis donasi memberikan kepastian penerima transfer dana yang mana uang warisan dari polis ini ditransfer langsung ke rekening yayasan.
3. Polis donasi adalah cara untuk meninggalkan legacy/warisan yang tak ternilai harganya. Uang yang diberikan untuk yayasan dapat dipergunakan untuk mendukung kegiatan operasional yayasan ke depannya.
Misalkan yayasan yang Anda dukung adalah yayasan yang bergerak di pendidikan anak; bayangkan bahwa uang Rp 1.000.000.000 kelak bisa berguna untuk tetap membantu ribuan anak-anak untuk tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak sehingga kelak dapat berkarya bagi masyarakat. Dampak dari uang yang Anda tinggalkan untuk yayasan tersebut bagaikan efek bola salju yang besar. Hal ini tentunya akan memberikan sebuah rasa sukacita besar dalam diri Anda bahwa dampak yang Anda tinggalkan untuk generasi mendatang adalah suatu hal yang tidak dapat diukur dengan uang.
Jika anda ingin menggunakan uang anda agar dapat berdampak jangka panjang maka polis donasi bisa menjadi sebuah pilihan anda untuk menciptakan legacy bagi generasi mendatang.
Ditulis oleh
Miliana Marten, CFP 12-year MDRT with 4 COT and 1 TOT
Comments