Halo Sahabat MDRT, Mohon maaf atas absen saya selama beberapa minggu ini dalam membagi pengalaman saya di Digital Marketing. Kini sudah saatnya saya kembali berbagi pengalaman untuk Sahabat MDRT. Minggu ini saatnya kita mendalami tombol Share di Facebook.
Terus terang, belum banyak orang mengetahui dampak tombol Share dalam dunia media sosial dan kebanyakan dari kita semua lebih sering menekan tombol Like.
Tombol Share jarang ditekan oleh orang karena kualitas konten yang diposting kurang menarik dan prosesnya tidak semudah Like. Share membutuhkan proses lebih dari 1 kali:
Tekan tombol Share yang terdapat di bawah kanan posting
Menunggu loading jendela share
Pilih opsi sharing ke timeline sendiri, teman Anda, Page Anda, atau Group Anda
Menulis pesan Anda kenapa Anda Share posting ini
Lalu tekan Share
Memang sangat berbeda dengan tombol Like yang hanya cukup menekan 1 kali saja.
Pertanyaannya adalah: Apa perbedaannya Like dengan Share? Perbedaannya cukup signifikan jika tujuan kita adalah melakukan viralisasi konten. Fitur Like hanya akan menambahkan popularitas konten di dalam ranah kita sendiri dan hanya terlihat 1 kali saja di timeline pada saat kita melakukan posting atau pada saat teman kita mengunjungi halaman profile kita. Sedangkan fitur Share dapat dilihat langsung oleh teman yang kita bagikan dan probabilitas dilihat oleh teman dari teman yang kita bagikan jauh lebih banyak. Efeknya viral.
Tantangannya pun cukup besar jika posting kita ingin dibagikan banyak orang. Lain halnya dengan Like. Konten mudah di Like oleh orang jika konten tersebut mengandung kritikan terhadap sesuatu sedang marak dibicarakan publik, foto anak yang lucu atau foto pasangan romantis.
Sedangkan konten yang akan di Share oleh orang adalah jika konten tersebut mempunyai makna yang dapat menggugah atau menyadarkan hati, fakta atau informasi yang berguna baik langsung atau tidak langsung, konten lelucon, kata-kata motivasional atau mutiara, video dan foto umum.
Kunci kesuksesan agar konten posting Anda diShare oleh banyak orang adalah tingginya level keterkaitan terhadap informasi yang dibutuhkan danINSPIRATIF. Jangan mencoba melakukan HARD-SELLING. Contoh konten seperti Hape Murah is a BIG NO NO! Lain jika Sahabat MDRT membagikan konten mengenai tips perawatan baterai hape atau cara mengatur aplikasi sehingga tidak memakan banyak memory dan sebagainya. Informasi seperti itu akan jauh lebih berguna sehingga orang mau melakukan Share.
Sama halnya dengan produk asuransi yang Anda jual. Ikutilah proses Customer Journey atau Path to Purchase produk Anda. Setiap produk asuransi mempunyai Path to Purchase yang unik, tetapi mempunyai tantangan yang sama, yaitu meningkatkan level consideration.
Lakukanlah story telling, infographics fakta asuransi, dan seringlah mengundang nasabah Anda untuk menulis testimonial tentang Anda dan produk Anda.
Semoga tulisan ini membantu Sahabat MDRT. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Salam MDRT.
Comments