Apakah yang muncul di benak kita ketika mendengar kata “Blindspot”?
Bagi orang awam biasa terpikirnya yaitu kaca spion saat kita mengemudi. Di negara Amerika, kebanyakan kaca spion mobilnya ditambahan sebuah kaca cembung kecil, ini berguna untuk melihat area blindspot dan meminimalisir resiko kecelakaan terutama saat pindah jalur. Menurut Ditlantas sendiri, definisi blindspot adalah “area di sekitar kita yang tidak dapat terlihat pada saat kita mengemudi”, tentunya dapat terlihat dari ilustrasi grafis dibawah ini.
Kalau kita lihat dari dunia olahraga, pernahkah kita berfikir mengapa atlit se-kaliber Tiger Woods maupun Muhammad Ali masih memerlukan coach? Padahal secara skill lapangan tentu lebih terasah mereka, tapi mengapa? Karena sejago-jagonya mereka, tetap mereka butuh pihak ketiga, coach untuk membantu melihat area yang tidak dapat mereka lihat, misal sudut ayunan golf, atau pukulan tinju dan kuda-kuda kaki ketika bertanding. Wow, rupanya mereka pun punya blindspot!
Termasuk kita semua pun punya Blindspot, baik kita sadari maupun tidak. Yang bisa saya tekankan yaitu “apa yang tidak terlihat, bukan berarti tidak ada.” Sama seperti mengemudi tadi, motor yang “tidak terlihat” dari spion kita bukan berarti tidak ada.
Demikian juga dengan hidup kita dan para calon nasabah kita. Resiko kehidupan pun sering menjadi blindspot yang tidak dapat kita lihat, namun kita harus tetap merencanakan solusi terbaiknya. Adalah tugas kita sebagai agen asuransi dan financial advisors mereka untuk membantu para nasabah melihat, tercelikkan akan blindspot, resiko kehidupan yang mungkin belum pernah muncul di benak mereka sebelumnya.
Cara terbaik untuk membantu nasabah kita melihat yaitu dengan proper fact-finding dan asking the right questions. Pertanyaan-pertanyaan yang membantu mereka melihat ke dalam dan berpikir panjang. Sebagai contohnya,
“do you realize that you are one serious illness away from bankruptcy?” Mungkin kita jaga makan dan gaya hidup sehat, namun sadarkah bahwa hanya perlu 1 penyakit kritis berkepanjangan yang mendadak terdiagnosa dan semua pilar finansial kita bisa terganggu? Apa yang akan terjadi dengan impian, harapan, kuliah anak kita, nazar kepada orang tua ke depannya?
“are you ready to retire comfortably while maintain the same standard of living?” Setiap orang yang bekerja pasti akan masuk usia pensiun, namun masa pensiun seperti apa yang diharapkan? Bahkan mungkin 70-80% pekerja sama sekali belum merencanakan masa pensiun mereka akan seperti apa, atau dapatkah kita maintain lifestyle dan kualitas hidup yang sama ketika kita pensiun nanti? Sudahkah terencana dengan baik?
“what would happen if you lose your income?” Ada istilah income besar dan income kecil, kemudian rawan dan aman … namun apakah income besar otomatis income yang aman? Belum tentu, bahkan banyak profesi dimana income besar dan cenderung sangat rawan! Kita ambil contoh para professional seperti pengacara, atau bahkan dokter spesialis sekalipun. Seluruh incomenya bertumpu pada kemampuannya bekerja, namun bila terjadi kecelakaan, sakit atau cacat yang membuatnya tidak dapat bekerja maka income otomatis stop juga. Apa yang kira-kira akan terjadi pada income dan semua planning keluarga anda?
Beberapa pertanyaan seperti di ataslah yang didiskusikan dengan calon nasabah. Goal saya membantu mereka melihat blindspot yang belum mereka sadari yang sesungguhnya ada dan begitu dekat di sekitar mereka. Setelah itu membantu nasabah untuk menyusun sebuah perencanaan asuransi dan keuangan untuk menghindari itu terjadi.
Rangkuman Sesi Breath Taking Sales Idea yang telah disampaikan dalam acara MDRT Day Indonesia 2016
penulis: Johan Fanggara , QWP®, AEPP® (2-year MDRT Member) dan dr. Anita Jamin. RFP®
Comments